Mahasiswa POLSRI Belajar Strategi Kompetisi dan Proses Produksi dari Triumph Motorcycle di UK

Belajar di perusahaan sepeda motor ternama dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga. Mohammad Arsy Ananta, mahasiswa program studi Teknik Elektro, konsentrasi Mekatronika, Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI), penerima beasiswa program Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO) di Coventry University ini berkesempatan untuk mengunjungi perusahaan sepeda motor Triumph. Arsy dan 41 mahasiswa lainnya melihat bagaimana Triumph menjalankan perusahaanya agar bisa bersaing dan belajar teknologi baru dalam produksi sepeda motor yang Triumph miliki.

“Kunjungan ke Triumph ini sangat bermanfaat bagi kami untuk melihat bagaimana Triumph menjalankan bisnisnya dan teknologi otomasi apa yang digunakan dalam sistem produksi mereka, karena selama ini kami hanya mempelajarinya di kelas,” tutur Arsy.

Arsy menerangkan, dalam kunjungan ke Triumph, para mahasiswa diajak berkeliling di dalam pabrik dan melihat dari dekat proses produksi sepeda motor, mulai dari spare parts, paintworks, perakitan sepeda motor, dan pengujian akhir.

Triumph Motorcycle adalah salah satu dari 7 perusahaan top di Inggris yang dikunjungi oleh Arsy dalam rangkaian program the Pride of Britain Tour, bagian dari IISMAVO skema B (Industrial Class-Based + Industrial Experience) di Coventry University, United Kingdom. Di bawah bimbingan Prof. Benny Tjahjono, dosen Sustainability and Supply Chain Management di Centre for Business in Society (CBiS), mahasiswa POLSRI ini juga berkesempatan untuk berkunjung ke Jaguar Land Rover, Morgan Motor Company, Brompton Bike, MINI, JCB, dan klub sepakbola Manchester City.

Dari kunjungan ke 7 perusahaan tersebut, Arsy mendapatkan pengalaman bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut berkompetisi dan dapat belajar gaya kepemimpinan dan proses produksi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.

Selama mengikuti program IISMAVO di Coventry University, Arsy juga belajar berbagai topik yang menarik meski tampaknya belum banyak mendapat perhatian oleh generasi sekarang, misalnya masalah bioplastics dan Electric Vehicle (EV). Arsy mempelajari konsep Circular Economy untuk mencari solusi bioplastics supply chain dan mengidentifikasi potensi penerapan EV di Indonesia. Bukan hanya itu, Arsy juga mengikuti dua mata kuliah lain yaitu Business Writing Skills dan Data Analysis and Decision Making. Dari dua mata kuliah tersebut, Arsy mendapatkan pengetahuan baru tentang keterampilan menulis surat, laporan dan dokumen dalam konteks bisnis, serta keterampilan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS untuk mengolah data.

Arsy juga mengambil Industry 4.0 sebagai mata kuliah pilihan. Mata kuliah ini dipilih karena isinya sejalan dengan minatnya sebagai mahasiswa Teknik Elektro. Industry 4.0 memberikan pengetahuan tentang Artificial Intellegence, Machine Learning, Blockchain, Automation dan Big Data dari perspektif bisnis yang menarik, Arsy bergabung dengan grup mahasiswa internasional Coventry University untuk melakukan diskusi dan memaparkan hasil diskusi mereka tiap pertemuannya.

“Kelas Industry 4.0 ini memberi pengalaman baru bagi saya, karena selama ini saya belajar tentang AI, Machine Learning, dan otomasi dari sisi teknis, namun di sini saya memiliki kesempatan untuk mempelajari hal tersebut dari prespektif bisnis. Dari kelas ini saya juga bisa membangun relasi dengan mahasiswa local disini dan menimba pengalaman yang berharga saat menjalankan proyek bersama,” ujar Arsy.

Arsy menambahkan bahwa pengalaman kuliah di luar negeri dan kunjungan industri ini impiannya sejak kecil.

“Kuliah di luar negeri adalah cita-cita saya sejak kecil. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa IISMAVO ini, ditambah lagi kunjungan industri yang menarik, terutama saat kunjungan ke perusahaan otomotif yang juga salah satu hobi saya,” ujar Arsy.

Arsy berharap program ini terus berlanjut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa merasakan pengalaman berkuliah di luar negeri dan berkunjung ke perusahaan-perusahaan top.

“Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi penerima penghargaan IISMA. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, LPDP, IISMA, Polsri serta dosen dan staf Coventry University yang telah mendesain program IISMAVO ini dan menjalankan dengan baik tanpa kendala. Saya juga berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman saya di Indonesia dan teman-teman IISMA yang selalu mendukung saya selama program ini berlangsung,” ucap Arsy menutup ceritanya.