6/9/2021; Polsri menyelenggarakan Pendidikan dasar Kedisiplinan (DIKSARLIN) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tahun karena kegiatan ini merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa baru sebelum mengikuti kegiatan perkuliahan di Polsri.
Kegiatan ini di ikuti oleh 3.170 orang mahasiswa baru dari tanggal 6 – 11 September 2021. Para calon mahasiswa baru berada di kediamannya masing-masing. Setiap mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir tepat waktu secara virtual sebanyak tiga kali absensi perhari. Hal ini merupakan salah satu poin penilaian kelulusan dalam kegiatan ini, jika tidak sesuai dengan standar kehadiran bisa mengakibatkan kegagalan dalam kelulusan Diksarlin.
Diksarlin mahasiswa baru tahun akademik 2021-2022 dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Riza Pahlevi.
Direktur Polsri, Ahmad Taqwa mengatakan bahwa setiap mahasiswa baru wajib mengikuti Pendidikan Dasar Kedisiplinan (Diksarlin) sebagai bekal sebelum melakukan perkuliahan yang dilaksanakan selama 1 (satu) minggu.
“Dengan tujuan untuk memberikan mereka tentang pendidikan tinggi dan tentang bentuk pendidikan secara keseluruhan serta termasuk juga tentang wawasan tambahan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel dan Direktorat Lalu lintas (Ditlantas) Sumsel,” katanya.
Ahmad menuturkan bahwa sebelum mereka masuk secara hibrid, kombinasi ofline dengan online, mereka berkeliling mengenal kampus, fasilitas dan mengenal tentang proses belajar dikampus baik secara fisik ketika praktek maupun secara teori
“Diksarlin merupakan syarat wajib harus dilalui oleh mahasiswa baru dan setelah Diksarlin baru mereka masuk ke proses pembelajaran,” ucapnya.
Selanjutnya Ahmad Taqwa menjelaskan jika mahasiswa baru gagal mengikuti Diksarlin tahun akademi 2021/2022 maka mereka harus mengulang mengikuti tahun akademik mendatang dan jika mereka gagal lagi maka dianggap tidak sesuai menjadi mahasiswa disini dan silahkan melanjutkan pendidikannya ke tempat lain
Terakhir Ahmad menambahkan untuk sistem pembelajaran Polsri sekarang dirinya menjelaskan bahwa lagi menunggu dan mendata tentang kesiapan untuk vaksin mahasiswa
“Untuk sistem pembelajaran secara teori tetap kita lakukan secara daring (online) dan secara praktek kita akan bawa ke kampus dengan komposisi 50 persen dikampus dan 50 persen dirumah sesuai dengan data berapa banyak mereka telah divaksin,” tutupnya.

